AKSESPUBLIK, Makassar–Upaya Universitas Hasanuddin (Unhas) dalam meningkatkan pengelolaan sampah di kampus, terus dilakukan.
Setelah sukses melaksanakan kegiatan sosialisasi di Fakultas Kesehatan Masyarakat, minggu lalu tim bank sampah Unhas kembali melakukan sosialisasi dan edukasi di fakultas Kedokteran.
Wakil Dekan Bidang Perencanaan Sumber Daya dan Alumni Fakultas Kedokteran Unhas dr. Firdaus Hamid, S.Ked, Ph.D, Sp.MK(K) hadir membuka acara.
Ia mengatakan kehadiran tim bank sampah Unhas ini sehubungan program tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kedokteran Unhas.
“Yakni berupa pelatihan identifikasi dan pemilahan sampah,” kata Firdaus. Kegiatan yang dilakukan Jumat (22/9) ini berlangsung di ruang Mini Auditorium Progam Studi Doktor llmu Kedokteran.
Pembicara dari Pokja Bank Sampah unhas, Dr. Eng. Irwan Ridwan Rahim lebih banyak menyampaikan tentang program pokja bank sampah Unhas.
Salah satunya mendukung program zero waste yang dicanangkan pihak rektorat Unhas. Selain itu, Irwan yang pernah lama tinggal di Jepang menyampaikan kampus saat ini diperhadapkan pada persoalan sampah organik berupa daun-daunan.
Juga sampah an organik. Untuk itu kehadian pokja bank sampah diharapkan mampu meminimalisir sampah yang dibuang ke TPA dan lebih banyak dikelola di dalam kampus.
“Kami dari pokja bank sampah kampus sudah mengusulkan ke pihak rektorat agar segera di bangun fasilitas pengolahan sampah skala mawasan seperti Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST),” bebernya.
Pembicara lain, Viana Pramugasari lebih banyak menyampaikan tentang implemntasi pengolahan sampah an organik seperti plastik, kertas, logam dan botol kaca.
Menurut aktivis lingkungan dari Yayasan Peduli Negeri Indonesia ini, pengelolaan sampah dari sumber kuncinya adalah pemilahan sesuai jenisnya.
Untuk itu, penting bagi pihak fakultas dan jajarannya melakukan pemilahan dari sumber. “Kami dari bank sampah kampus Unhas akan mengoptimalkan harga pembelian di nasabah bank sampah,” bebernya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh civitas akademika di fakultas kedokteran mau menjadi nasabah dan menabung sampah di bank sampahnya.
Sementara Ibrahim yang juga Manager Kesehatan di Yayasan Peduli Negeri Indonesia berharap pihak Unhas khususnya Fakultas Kedokteran melakukan penanganan khusus untuk sampah medis.
Sampah laboratorium kedokteran perlu penangan khusus. Masuk kategori limbah (sampah spesifik) atau sampah B3. Sementara Unhas belum punya data/manifest sampah berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar.
Untuk itu kata Viana perlu membangun fasilitas khusus penanganan sampah B3 yang didahului pendataan potensi (volume) limbah B3.
Menjawab hal ini, pihak fakultas kedokteran akan melakukan pelatihan identifikasi dan pemilahan sampah spesifik serta perhitungan sumber daya manusia yang dibutuhkan. (rls)
Comment