Mantan Ketua PWI Bosowasi Raih Doktor “Sangat Memuaskan” di Unhas

AKSESPUBLIK, Makassar– Haji Andi Asdar, yang sehari-hari menjabat Penanggung Jawab/Pemimpin Umum Surat Kabar Tribun Bone, berhasil meraih gelar akademik tertinggi, doktor (Ilmu Komunikasi), dengan yudisium “sangat memuaskan” di Universitas Hasanuddin (Unhas), Rabu (22/5/2024).

Dalam sidang promosi yang dipimpin Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unhas Prof.Dr. Phil. Sukri, S.IP, M.Si, ayah dua anak ini mempertahankan disertasi berjudul ‘Resiliensi Surat Kabar Tribun Bone di Era Digital”.

Ujian promosi yang berlangsung di Ruang Prof.Syukur Abdullah tersebut juga dihadiri Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Bone Dr.H.Muhammad Jafar, M.Pd., Kadis Pariwisata Ir.H.Andi Promal Pawi, M.Si., Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bone Andi Herman Sampara, Andi Israfiani, S.Pd.I (istri), kedua buah hatinya, Andi Wahdania S.H. dan Andi Perdana Putra, S.H., kerabat, keluarga besar Tribun Bone dan undangan.

Promovendus dibimbing Promotor :Dr.Hasrullah, M.A. dengan Ko-Promotor I dan II :Prof.Dr.Andi Alimuddin Unde, M.Si., dan Dr.Muliadi Mau, S.Sos.,M.Si yang sekaligus bertindak sebagai penguji bersama Dr.Andi Fashar M.Padjalangi, M.Si (mantan Bupati Bone/Ketua IKA FISIP Unhas, sebagai penguji eksternal), Prof.Dr.Hafied Cangara, M.Sc., Prof.Dr.H.Muh.Akbar, M.Si., dan Prof.Dr.Marsuki, DEA (berhalangan hadir).

Dalam disertasinya, doktor kelahiran Bone 1 Desember 1967 ini menyimpulkan, resiliansi (pemertahanan) surat kabar Tribun Bone terhadap persaingan bisnis media di era digital, tidak lepas dari peran perusahaan sebagai penerbit yang mampu menyakinkan masyarakat, baik di tingkat pemerintahan Kabupaten Bone, kecamatan, dan pelosok desa bahwa Tribun Bone adalah surat kabar lokal yang sangat dibutuhkan masyarakat dengan isi yang tidak didominasi oleh satu jenis pemberitaan, tetapi juga meliputi pemberitaan lain seperti pendidikan, sosial, budaya, kolom opini, iklan dan lain-lain.

“Selain itu, perusahaan mampu membangun kedekatan dengan seluruh ‘stakeholder’ (pemangku kepentingan), tokoh pemerintahan, tokoh pendidikan, tokoh politik, dan masyarakat sampai ke pelosok perdesaan terpencil dengan membangun pola pemberitaan yang menyejukkan dan berimbang, sehingga media ini mendapat tempat di hati masyarakat Kabupaten Bone dan di luar Kabupaten Bone,” ujar promovendus yang menyelesaikan pendidikan S-1 di Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone (1992) dan S-2 di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Puang Rimanggalatung (Prima) Sengkang (2007) tersebut.

Menurut dosen IAIN Bone dan beberapa perguruan tinggi swasta (PTS) di Bone ini, faktor dominan yang memengaruhi resiliensi surat kabar Tribun Bone terhadap persaingan bisnis media di era digital karena perusahaan mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat dan memahami pola serta karakter masyarakat. Dari kemampuan tersebut, diwujudkan dalam bentuk pemberian penghargaan kepada berbagai pihak, sehingga juga berdampak pada kemajuan surat kabar Tribun Bone.

“Selain itu, pola kepemimpinan dan pengelola surat kabar Tribun Bone juga menjadi pendorong keberhasilan surat kabar ini untuk eksis,” ujar mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat (PR) Makassar di Kabupaten Bone dalam ujian promosi yang juga dihadiri dua mantan Pemred PR, Dr.M.Dahlan Abubakar, M.Hum, dan Dr.H.Laode Arumahi, S.H., M.H.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai (Bosowasi) 2000-2004 tersebut mengatakan, surat kabar Tribun Bone tetap eksis juga karena adanya dukungan di tingkat pemerintahan, sehingga keberlangsungannya mampu tetap bertahan hingga saat ini.

Harga surat kabar ini pun terJangkau dan pemberitaannya sangat dibutuhkan masyarakat sebagai sumber informasi yang faktual, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan oleh berbagai pihak, pemerintah, dunia pendidikan dan usaha serta swasta.

Dalam hal ini, perusahaan membangun kedekatan emosional dengan elite politik, baik legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

Apakah tokoh tersebut masih aktif pada jabatannya atau pun sudah tidak menjabat.

Pondasi lain, perusahaan membangun pendekatan positif dengan tokoh masyarakat secara makro dan sejumlah ‘stakeholder’ yang tersebar dari tingkat pemerintahan kabupaten hingga ke perdesaan.

“Kualitas produk, dalam hal ini pemberitaan, menyejukkan dan berimbang, dan kemampuan manajemen yang andal terintegratif dan profesional, sehingga seluruh sumber daya dapat digerakkan melalui satu komando,” urai Ketua Ikatan Jurnalis Bone (2007-2009) tersebut dan menambahkan, dalam membangun kekuatan resiliensi media ini pendekatan strategi efektif dan efisien merupakan kekuatan nyata, yakni Tribun Bone memadukan antara pendekatan normatif dengan pendekatan positif yang terukur. Juga, kualitas dan kuantitas yang terus diasah, dari sisi produk pemberitaan. (MDA).(rls)

Comment