Sosialisasi Murur ke Jemaah Haji Indonesia

Jemaah haji Indonesia yang baru tiba di Makkah. Mereka hendak umrah melaksanakan umrah wajib sebagai rangkain ibadah haji.

AKSESPUBLIK.COM, MAKKAH– Skema murur (melintas) di Muzdalifah ditanggapi positif oleh jemaah haji. Program murur telah disosialisasikan ke setiap kloter. Pembimbing Ibadah (Bimbad) berkeliling ke setiap sektor untuk menyampaikan informasi skema murur yang akan diterapkan saat puncak haji, pertengahan Juni 2024 mendatang.

Sosialisasi program murur, ke setiap kloter. Seperti yang dilakukan di sektor 10, Hotel 1013, Kamis, 6 Juni 2024.

Ratusan jemaah terlihat mendengarkan sosialisasi murur yang disampaikan tim Bimbingan Ibadah (Bimbad) di sektor 10.

Aris Nikmatullah, Konsultan Bimbingan Ibadah mengatakan pihaknya memang secara berkala berkeliling ke sektor-sektor menginformasikan tentang skema murur ini pada jemaah.

Bagaimana tanggapan jemaah?
“Tanggapan jemaah saya kira cukup positif. Bahkan ada yang antusias ingin ikuti murur ini,” kata Aris.

Menurutnya, bahkan ada jemaah lansia yang sudah pernah berhaji pada 2000 silam mengenang bagaimana pentingnya murur.

“Jadi saat itu si jemaah ini pernah mengalami kejadian luar biasa,  kehujanan di Muzdalifah. Dengan bahasa daerah asalnya, ia lalu promosi bagaimana kalau kita murur saja,” katanya.

“Semoga pada praktreknya bisa lancar,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan pembimbing Ibadah dari Tangerang Selatan, Aby Sayma Maulana.

Menurutnya, kebijakan murur ini sesuai dengan ragloine haji ramah lansia yang diusung dalam operasional pelaksanaan ibadah haji 1445H/2024 M ini.

“Saya Pembimbing Ibadah Kloter dan jemaah menyambut dengan senang hati kebijakan skema murur. Sesuai dengan taglinenya haji ramah lansia,” ucapnya.

Jemaah diyakini akan ikut kebijakan murur  karena itu yang terbaik untuk jamaahnya.

Skema murur pun diterima informasinya dengan senang hati, terutama mereka jemaah lansia dan risti karena memudahkan dalam pelaksanaan di musdzalifah.

Diketahui, skema murur mempertimbangkan faktor kesehatan jemaah, demi mengurangi potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah,

Skema murur akan diprioritaskan untuk jemaah dengan risiko tinggi (risti), lanjut usia (lansia) beserta pendampingnya juga disabilitas.(*)

Comment