Potensi kejutan perang Puputan Pilkada Bulukumba

AKSESPUBLIK, Bulukumba– Perang Puputan merupakan salah satu epik sejarah perang antara pejuang Indonesia dengan tentara Belanda yang terjadi di tahun 1946 yang terus dikenang hingga hari ini.

Puputan dalam bahasa Bali diartikan habis-habisan. Ketika para pejuang Indonesia dipimpin oleh Letkol. I Gusti Ngurah Rai bertempur habis-habisan hingga titik darah terakhir.

Pilkada ibarat Medan perang dalam dunia politik. Strategi dan taktik dirancang untuk memenangkan pertarungan

Kontestasi Pilkada Bulukumba bisa saja akan mengejutkan di saat-saat terakhir pendaftaran pasangan calon Bupati/wakil Bupati di KPU bulan Agustus nanti.

Hingga hari ini, belum ada satupun pasangan yang telah mendapatkan rekomendasi partai yg cukup untuk maju dan berkontestasi. Diperlukan sedikitnya 8 kursi sebagai persyaratan mutlak bagi Bacalon pasangan bupati dan wakil yang ingin mendaftar

Beberapa pasangan yang ramai di perbicangkan masyarakat diantaranya paket pasangan A.Utta-A.Edi atau A.Utta-Irwan Nur, selain itu ada Jamaluddin-Tomi dan terakhir ada pasangan A.Mahfud-Arum Spink

Tingginya eksekusi rekomendasi partai serta adanya dorongan dari masyarakat membuat masih terbukanya peluang untuk ganti pasangan. Tergantung situasi, kebutuhan tim serta potensi menang.

Konflik internal tim pendukung lama petahana antara pendukung pasangan petahana jilid 2 dengan pendukung petahana wajah baru mulai sering tampak di setiap obrolan-obrolan warkop.

Adanya wacana Wajah baru dari petahana merespon kebutuhan dan keinginan masyarakat akan sosok yang mampu bersinergi positif dengan bupati petahana dalam menuntaskan kerja-kerja percepatan putaran ekonomi yang dianggap titik lemah bupati petahana selama masa pemerintahannya di jilid I.
Bupati memerlukan sosok pembantu yang komunikatif, visioner, gercep dalam merespon dan merencanakan program-program ekonomi yang terukur

Dari situasi ini, pendukung lama bupati petahana mulai menjaring dan memunculkan beberapa kandidat ideal diluar wakil bupati petahana.

Hal ini memicu kekhawatiran pendukung wakil bupati petahana yang seorang politikus tulen. Kehebatan dan ketokohannya dalam dunia politik menjadi pertaruhan gengsi dan harga diri.

Bilamana bupati petahana memilih wakil yang baru, maka muncul situasi gamang pada kubu wakil bupati petahana. Baliho yg sudah tersebar hingga kepelosok akan paket HB jilid 2 petahana akan berpasangan kembali akan layu sebelum pemilihan dimulai. Yang bisa berakibat absennya seorang tokoh dan politikus yg disegani dalam kontestasi Pilkada 2024.

Ketokohan dan kepopuleran wakil bupati petahana dalam jagat politik Bulukumba bisa jadi akan mendorong beliau mengambil sikap demi harga diri untuk deklarasi bertarung sebagai calon Bupati penantang.

Basis massa dan survey elektoral menjadi modal dasar bagi pak wakil untuk menjadi penantang serius bagi bupati petahana. Simulasi menang dari wakil bupati petahana yang paling rasional untuk menang kemungkinan besar adalah TSY.

Keduanya pernah menjadi wakil bupati. Paham struktur dan politik pemerintahan. Memiliki jaringan yang siap tempur. Selain itu, dari segi geopolitik, keduanya mewakili basis di Gantarang, kota, Bulukumpa hingga melebar ke Kajang.

Keduanya juga memiliki basis massa yang terkenal militan dan siap tempur.

PAN dengan jumlah kursi 3 ditambah PKB dengan perolehan 6 kursi mencukupkan syarat pencalonan keduanya di KPU

Ketokohan AEM dan kecerdasan TSY akan menjadi lawan terberat bupati Petahana. Adu strategi, taktik dan manuver-manuver politik yang canggih tingkat tinggi akan tersaji diperhelatan pilkada Bulukumba kali ini.

Jika skenario ini terjadi, maka dipastikan perang Puputan alias perang habis-habisan hingga titik darah terakhir akan terjadi antar tim dan relawan pendukung.

Meminjam bahasa ala politikus lokal ” Sipattarumpue” gambar hanya pemanis.(rls)

Comment