PLN Terangi Rumah 876 Keluarga di 33 Dusun di Sulsel, Wujudkan Listrik Berkeadilan

Upaya petugas PLN dalam menerangi dengan melakukan pengerjaan Jaringan Tegangan Menegah (JTM) di Dusun Buttue, Desa Kanaungan Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan.

AKSESPUBLIK.COM, Makassar — PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan akses listrik 24 jam nonstop untuk 876 keluarga yang tersebar di 33 dusun di Provinsi Sulawesi Selatan, dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan.

Hadirnya listrik tersebut merupakan wujud komitmen PLN dalam menghadirkan listrik berkeadilan untuk masyarakat di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Sebelumnya PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 72,46 kilometer sirkuit (kms).

Juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 85,22 kms dan 86 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 4.300 kilo Volt Ampere (kVA) untuk melistriki 33 dusun terpencil di Sulawesi Selatan.

Kepala Desa Abbanuange, Kabupaten Wajo, Nur Cahaya mengaku bersyukur kini listrik 24 jam sudah masuk di desanya yang mayoritas masyarakat adalah petani. “Kami optimis dengan adanya listrik yang masuk akan meningkatkan kualitas hidup dan dapat meningkatkan hasil pertanian masyarakat,” ujarnya.

Ia pun turut mengapresiasi perjuangan PLN yang luar biasa dalam melistriki daerah terpencil. Menurutnya upaya dan perjuangan petugas PLN dalam membawa tiang itu luar biasa.

Tim PLN saat memobilisasi tiang melewati medan berat untuk melistriki Dusun Ula, Desa Mattirowalie, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch Andy Adchaminoerdin menyatakan, pembangunan infrastruktur kelistrikan di Sulsel ini adalah wujud komitmen PLN untuk memastikan akses listrik yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat.

“Listrik saat ini telah menjadi kebutuhan primer masyarakat. Kami bersama Pemerintah terus meningkatkan akses listrik secara merata, terutama di wilayah 3T, dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Andy mengisahkan pembangunan infrastuktur kelistrikan untuk melistriki 33 dusun melalui medan cukup menantang. Sebagai contoh, untuk melistriki Desa Karatuan, Kecamatan Bassesangtempe, Kabupaten Luwu, petugas PLN seringkali dihadapkan dengan longsor dan jalan berlumpur untuk memobilisasi material mencapai lokasi desa.

Meskipun dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, hal tersebut tidak menghentikan semangat petugas PLN dalam menyediakan listrik bagi dusun-dusun tersebut. Bahkan petugas PLN memobilisasi material menggunakan bantuan hewan kerbau untuk sampai ke lokasi.

“Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah setempat dan masyarakat yang turut membantu petugas PLN dalam proses mobilisasi material,” ungkap Andy.

Andy berharap pengembangan infrastruktur kelistrikan yang telah dilakukan PLN tidak hanya menghadirkan listrik 24 jam untuk seluruh warga di dusun tersebut, tetapi sekaligus meningkatkan perekonomian.

Dirinya mencatat sampai dengan Maret 2024, Rasio Elektrifikasi telah mencapai 99,99 % di Sulawesi Selatan. “Kami berharap kehadiran listrik ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, serta membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi lokal,” pungkasnya. (*)

Comment