AKSESPUBLIK, Makassar–Masyarakat masih disibukkan prosesi penerimaan mahasiswa baru baik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun PTS.
Namun banyak di antaranya terkendala karena persoalan biaya. Sebagai PTN-BH, Universitas Terbuka (UT) telah menetapkan kebijakan pembayaran biaya kuliah Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang terjangkau bagi masyarakat.
Dengan biaya termurah itu menjadikan PTN ke-45 di Indonesia ini semakin diminati calon mahasiswa dari seluruh penjuru negeri. Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, Rektor UT mengatakan tujuan berdirinya UT sejak awal sudah berkomitmen memberi akses pendidikan berkualitas serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
“Baik di perkotaan maupun pedesaan. Salah satu faktor yang membuat biaya kuliah di UT terjangkau karena tidak mengenal istilah uang pangkal atau uang bangunan,” kata Ojat via rilis.
Keputusan itu dinilai sangat masuk akal, mengingaat sistem belajar yang diterapkan UT adalah pembelajaran sistem jarak jauh. Adapun biaya kuliah yang dikenakan hanya berlaku per semester dan berkisar antara satu juta hingga tiga juta rupiah.
Misalnya untuk pembayaran UKT non sistem paket (non-sipas) 35.000/sks untuk prodi non pendidikan (tidak termasuk bahan ajar/buku). “Jadi kalau mahasiswa memprogramkan mata kuliah maksimum 24 sks, cukup membayar Rp840.000 per semester,” kata Direktur UT Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim.
Biaya kuliah UKT untuk Program Layanan Sipas Non TTM mulai Rp1.150.000 hingga Rp2 juta. Sementara untuk Program Layanan Sipas Rp1,6 juta hingga Rp2,6 juta dan Sipas penuh sebesar Rp1,9 juta hingga Rp3 juta.
Dengan kebijakan ini, UT memberikan peluang kepada semua orang mendapatkan pendidikan tinggi berkualitas tanpa harus menghadapi beban finansial yang berat. Diharapkan kebijakan ini mewujudkan kuliah yang terjangkau.
“Memberi dampak positif dan mendorong semakin banyaknya masyarakat mengejar pendidikan tinggi demi masa depan yang lebih baik,” bebernya.
Khusus di UT Makassar, jumlah pendaftar per tanggal 11 Juli 2023 sudah berada diangka 1.946. Pihaknya berharap sisa waktu satu bulan kedepan akan terus bertambah hingga diatas 2.000-an. (*)
Comment